Astra International - "Mimpi Jadi Corcomm"

Di hari yang sama saat saya mendapat kabar undangan dari Tokopedia, saya juga mendapat sms dari Astra Grup untuk memenuhi undangan psikotes pada tanggal 10 April jam 13.54 wib (itulah kenapa akhirnya saya putuskan untuk ikut tes Tokopedia di hari yang sama, "sekali dayung dua pulau terlampaui"). Ini kabar yang membuat saya senang (padahal baru undangan tes ya, bukan diterima kerja), karena PT Astra International adalah salah satu tempat impian saya sejak masih kuliah. Karena perjalanannya berbarengan dengan Tokopedia, jadi saya –hanya- akan ceritakan tentang tesnya saja.

Saya mendaftar lewat online jobfair Astra Grup yang bernama Astra virtue. Disana kita boleh memilih maksimal 3 posisi dari seluruh perusahaan Astra Grup. Bidang bisnis perusahaan Astra ada banyak, diantaranya otomotif, jasa keuangan, alat berat&pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, dan teknologi informasi. Banyak sekali, kan? Tapi saya ingin-ingin-ingin sekali apply di pusatnya, yakni Astra International (yang selanjutnya saya singkat AI). Saat itu saya apply  untuk posisi corporate communication (corcomm) trainee untuk AI dan 2 pilihan lainnya saya kurang minat, karena memang hanya menginginkan posisi ini. Sudah terbayang tidak akan mudah sih, tapi sampai dikasih kesempatan untuk ikut tes saja sudah bersyukur. Setidaknya diberi kesempatan untuk berusaha. Oya, kami dipersilakan memilih lokasi tes yang paling dekat dengan domisili (pilihannya ada di kota-kota besar, seperti Bandung, Surabaya, Malang, Yogyakarta dan Jakarta). Lalu saya pilih Bandung, namun ternyata ketika di sms saya diundang untuk ikut tes di Jakarta (ya sudahlah saya kejar juga!)

Tes tahap awal adalah psikotes. Ketika masuk ke ruangan tes, di masing-masing meja peserta sudah disediakan satu buah ipad. Wow, canggih juga.  Salah satu HR disana menjelaskan sekilas tentang AI dan anak-anak perusahaannya. Setelah itu, peserta diberi waktu untuk mengisi daftar diri dengan menggunakan ipad. Di akhir pengisian data ternyata dibutuhkan foto langsung saat itu juga. Foto sendiri. Pakai ipad. Menggunakan tangan yang direntangkan ke depan. Selfie! Haha agak kocak awalnya, peserta saling lirik, sepertinya malu foto sendiri, diperhatikan orang lain pula. Akhirnya setelah foto di-capture sesuai dengan keinginan si ipad, kami melanjutkan ke prosedur berikutnya, yaitu pengerjaan soal. Setiap pengerjaan sub tes dibatasi waktu. Detik waktu bisa kita lihat di pojok layar dan jika waktu sudah habis, layar akan otomatis menutup soal dan melanjutkannya ke sub tes berikutnya.

Soal psikotes di Astra terdiri dari beberapa sub tes (semuanya pilihan ganda), diantaranya:
1. Word meaning, tugas kita mencari kata yang paling berbeda maknanya, tapi dengan posisi huruf yang tidak beraturan. Contoh: (a)ajem (b)siruk (c)mairel (d)raksu (e)rotom. Bila posisi hurufnya dibenahi, maka akan bermakna barang-barang yang ada di kamar, (a)meja, (b)kursi, (c)lemari, (d)kasur, kecuali (e)motor. Maka jawabannya adalah (e)
2. Verbal reasoning, pada bagian soal akan diberi pernyatan dan salah satunya berupa kesimpulan, selanjutnya peserta diharuskan memilih salah satu jawaban bagaimana hubungan kedua pernyataan tersebut, apakah pernyataan tersebut salah atau tidak bisa ditentukan benar atau salahnya
3. Verbal memory, ini soal yang paling menegangkan sekaligus menyenangkan (haha). Pada bagian ini, peserta dipersilakan membaca informasi mengenai data diri 4 orang pelamar suatu perusahaan. Masing-masing data terdiri dari nama, tempat tanggal lahir, alamat, nama ayah dan ibu. Diberi waktu yang terbatas untuk membaca dan menghapalnya, setelah waktu habis, layar ipad akan menunjukkan soal yang harus dijawab mengenai data yang telah dibaca tadi. Misal: siapakah yang tinggal di Jalan Soka? Siapakah yang umurnya paling muda? Kita harus benar-benar ingat nama dan angka yang ada di data tersebut. Seruu! 
4. Saya lupa apa lagi namanya, yang jelas sisanya ada deret angka, pola kubus, dan cerminan gambar.
Tes selanjutnya adalah tes kepribadian, soal berupa pilihan ganda dan dipersilakan untuk memilih jawaban yang paling sesuai dengan kepribadian kita. Tentunya tidak ada jawaban benar atau salah, karena ini hanya akan menggambarkan seperti apa kepribadian kita. Setelah itu, peserta dipersilakan mengumpulkan ipad beserta chargeran-nya ke meja depan, lalu mengumpulkan berkas yang sudah dibawa (CV, fotokopi ijazah dan transkrip nilai, serta foto 3x4).

Tanggal 23 April saya mendapat sms bahwa saya dinyatakan lolos tahapan psikotes dan akan dilanjutkan ke tahap FGD (Focus Group Discussion) untuk posisi corcomm trainee. Senang bukan main! (sekali lagi, ini baru lolos tahap AWAL bukan lolos diterima kerja) Tapi saya sangat menginginkan pekerjaan di AI dengan posisi ini, makanya saya begitu senang sekaligus panik untuk menghadapi tes selanjutnya (oke, boleh lah dibilang lebay. hehe). Oya, sebelumnya, mbak-mbak HR bilang kalau untuk posisi Management Trainee (selanjutnya saya  sebut MT) setelah psikotes harus melalui FGD terlebih dulu, jika bukan MT, maka akan langsung dilanjutkan ke tahap interview HR.


Kelanjutannya di postingan berikutnya, ya! :)

Komentar

  1. Wah kasih tipsnya dong mbak biar lolos psikotesnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. tips dari saya:
      1. berdo'a
      2. persiapan fisik dengan istirahat yang cukup
      3. persiapan mental dengan tenang dan percaya diri
      4. mencoba ngerjain soal latihan psikotes, untuk mengenal karakter soal

      yang penting diawali Bismillah dan diakhiri dengan ikhlas yaa :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metrodata Training Program - "For The First Time!"

Astra International II – "FGD yang Pertama"

PT Paragon Technology and Innovation - "Tes Perusahaan Favorit"